Showing posts with label Microcontroller. Show all posts
Showing posts with label Microcontroller. Show all posts

23 May 2019

Inilah Cara Untuk Men-Download Dan Menjalankan Aplikasi LD Micro Yang Dapat Digunakan Untuk Memprogram Rangkaian Micro PLC Dengan Menggunakan Ladder Diagram

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 23 Mei 2019 | Untuk melengkapi rangkaian Micro PLC yang dibangun dengan menggunakan komponen inti mikrokontroler tipe PIC16F877, tersedia pula software yang dapat menuliskan program dalam diagram ladder.

Diagram LADDER adalah cara memprogram yang populer digunakan untuk memprogram PLC. Meskipun PLC dapat diprogram dengan menggunakan bahasa pemrograman lainnya, namun diagram Ladder dianggap sebagai cara memprogram yang paling mudah.

Berikut ini cara untuk men-download aplikasi LD Micro:

Kunjungi URL: https://cq.cx/ladder.pl
Klik link pada tulisan ldmicro.exe yang berada dibawah tulisan: “You can download a build of my last stable release".

www.niguru.com


LDMicro mempunyai ukuran file yang kecil, hanya 455KB, hanya butuh waktu satu detik untuk men-download.
Aplikasi ini dapat langsung dijalankan (running) tanpa install.


www.niguru.com


www.niguru.com

www.niguru.com

Demikian cara untuk men-download dan menjalankan aplikasi LD Micro.
Selamat mencoba .. Have a nice day :-)

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

22 May 2019

Membuat Sendiri PLC Berbasis IC Mikrokontroler PIC16F877 - Include PCB

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 22 Mei 2019 | Melanjutkan pembahasan mengenai PLC yang merupakan topik pembahasan dari posting sehari sebelumnya. Kali ini Niguru.com akan menjelaskan kepada para pembaca sekalian mengenai rangkaian mikrokontroler yang dapat dibuat sedemikan rupa sehingga dapat bekerja seperti halnya sebuah PLC.

Untuk keperluan ini digunakan IC mikrokontroler tipe PIC16F877, yang banyak terdapat di pasaran. Selain mudah didapatkan IC ini juga dipasarkan dengan harga yang murah. IC ini memiliki 40 pin dan didalamnya tersedia 3 buah port 8 bit, mirip dengan IC mikrokontroler 89C51.



Berikut ini rangkaian selengkapnya, berikut dengan PCB:


www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com


Demikianlah rangkaian lengkap dari PLC yang dibangun dengan IC mikrokontroler.
PCB dapat di-download di: http://evassmat.com/ctP2
Selamat mencoba .. Have a nice day :-)

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

21 May 2019

Mengenal IC Mikrokontroler PIC16F877

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 21 Mei 2019 | Bila pada pertengahan tahun 90’an mikrokontroler dari keluarga MCS-51 yang dimulai dengan hadirnya IC 8031, disusul dengan IC 8051 dan kemudian diikuti dengan beberapa tipe 89XX dari Atmel yang kompatibel dengan mikrokontroler keluarga MCS-51, maka memasuki tahun 2000’an ada beberapa IC mikrokontroler lain yang menyusul popularitas IC mikrokontroler dari keluarga MCS-51.

Salah satu IC mikrokontroler yang populer selain IC mikrokontroler dari keluarga MCS-51 adalah IC mikrokontroler dari keluarga PICxx. IC dari jenis ini menjadi cepat populer dikalangan praktisi elektronika karena didukung oleh berbagai software compiler yang memudahkan para programmer untuk memprogram IC jenis ini.

www.niguru.com

Kali ini Niguru.com akan membahas mengenai IC mikrokontroler tipe PIC16F877. IC ini memiliki kemasan DIP 40 (memiliki 40 pin) sehingga mirip seperti IC 8051 /89C51. IC buatan perusahaan Microchip ini memiliki beberapa keunggulan seperti:
1.Jangkauan tegangan kerja 2V .. 5,5V
2.Timer /counter input, yang dapat diaktifkan secara eksternal maupun internal
3.Timer /counter dapat melakukan fungsinya meski mikrokontroler sedang dalam kondisi SLEEP, asalkan clock didapatkan dari sumber eksternal
4.Dapat menghasilkan output PWM
5.Serial I/O yang dapat menerima /mengirimkan sinyal serial ataupun sinyal I2C
6.Paralel I/O
7.Analog comparator input
8.Sudah dibuat agar dapat bekerja pada temperatur lingkungan industri

Bagi programmer /user yang terbiasa dengan IC dari keluarga MCS-51, perlu melihat beberapa perbedaan pada port I/O yang tersedia pada PIC16F877 ini.

33 Port Paralel, yang terdiri dari:
1.6 bit Port A (= RA0 .. RA5), yang multiplex dengan fungsi alternatif pada pin-nya
2.8 bit Port B (= RB0 .. RB7), 3 pin diantaranya multiplex dengan fungsi pemrograman IC 1 pin multiplex dengan fungsi interupsi eksternal
3.8 bit Port C (= RC0 .. RC7), yang multiplex dengan fungsi alternatif pada pin-nya
4.8 bit Port D (= RD0 .. RD7)
5.3 bit Port E (= RE0 .. RE2), yang multiplex dengan fungsi analog input

1 Port Serial, yang multiplex dengan pin RC6 dan RC7
1 Port I2C Serial, yang multiplex dengan pin RC3 .. RC5
8 bit Port Analog input, yang multiplex dengan pin RA0, RA1, RA2, RA3, RA5, RE0, RE1, RE2
1 Port Komparator Analog, yang multiplex dengan pin RA2, RA3 (input) dan RA4 (output), resolusi 10 bit
2 Port PWM, yang multiplex dengan pin RC1 dan RC2
3 Port Timer /Counter Interrupt, yang multiplex dengan pin RA4, RC0, dan RC1
1 Port Interrupt (interupsi), yang multiplex dengan pin RB0

Berikut ini adalah tata letak dari seluruh pin pada IC PIC16F877:

www.niguru.com


Karena sedemikian banyaknya port yang multiplex maka program harus diawali dengan instruksi inisialisasi dari setiap port yang dipergunakan dalam operasi.
Pada PIC16F877 dapat dipasang kristal dengan frekuensi maksimal adalah 20MHz.

Berikut ini block diagram dari IC PIC16F877:


www.niguru.com

Selanjutnya berikut ini adalah keterangan fungsi dari setiap pin dari IC PIC16F877:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan dari IC PIC16F877, mikrokontroler serbaguna yang saat ini penggunaannya semakin populer.
Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Selamat beraktivitas .. Have a nice day :-)

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

19 May 2019

Rangkaian Dual 89C51, Dilengkapi 2 Serial I/O Dan 64 Paralel I/O - Include PCB

www.niguru.com
Niguru.com | Minggu, 19 Mei 2019 | Bagi para praktisi yang membutuhkan rangkain system control dengan jumlah I/O yang lebih banyak dibandingkan dengan I/O yang disediakan oleh rangkaian yang sudah dijelaskan pada posting sehari sebelumnya dapat memilih menggunakan rangkaian mikrokontroler yang dijelaskan pada posting kali ini.

Kali ini Niguru.com akan menjelaskan rangkaian mikrokontroler yang dibangun dengan menggunakan mikrokontroler tipe 89C51 yang memiliki 40 pin. Meski ukuran fisiknya memang lebih besar dibandingkan dengan tipe 89C2051, namun sesuai dengan jumlah pin yang dimilikinya, IC ini memiliki jumlah I/O yang lebih banyak.


Berikut ini rangkaian selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com


Demikianlah rangkaian dual 89C51, lengkap dengan PCB-nya. File PCB dapat di-download di:
http://evassmat.com/ZNDQ
Selamat mencoba .. Have a nice day :-)

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

18 May 2019

Rangkaian Dual 89C2051, Dilengkapi 2 Serial I/O Dan 26 Paralel I/O - Include PCB

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 18 Mei 2019 | Bagi para praktisi yang membutuhkan rangkain system control berukuran kecil namun memiliki fasilitas I/O yang cukup banyak, dapat menggunakan rangkaian berikut ini sebagai salah satu opsinya.

Rangkaian yang akan dijelaskan berikut ini terdiri dari 2 buah IC mikrokontroler 20 pin tipe 89C2051, yang dilengkapi dengan IC MAX232, untuk menghasilkan I/O serial dalam level RS-232, agar rangkaian ini dapat berkomunikasi langsung dengan PC atau peralatan lain yang memiliki port serial RS-232.


Berikut ini rangkaian selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com


Demikianlah rangkaian dual 89C2051, lengkap dengan PCB-nya. PCB rangkaian ini dapat di-download di: http://evassmat.com/F29f
Selamat mencoba .. Have a nice day :-)

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

17 May 2019

LED Yang Dikendalikan Lewat Data Serial - Part 2 (PC Dengan VBA)

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 17 Mei 2019 | Melanjutkan penjelasan pada posting kemarin mengenai cara untuk mengendalikan LED yang dipasang pada rangkaian mikrokontroler, namun perintah untuk mengaktifkan ataupun menon-aktifkan LED tersebut dikirimkan dari PC (RS-232) kepada mikrokontroler lewat komunikasi serial.

Bila pada posting kemarin sudah dijelaskan mengenai penyusunan instruksi dalam bahasa Assembly untuk diprogramkan pada mikrokontroler, maka kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara penyusunan instruksi dalam VBA (Visual Basic Application), untuk aplikasi yang dibuat pada PC dengan menggunakan VB (Visual Basic).



Berikut ini penjelasan selengkapnya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com


Demikianlah penjelasan mengenai cara untuk membuat aplikasi pada PC untuk mengirimkan perintah mengaktifkan atau menon-aktifkan LED ke rangkaian mikrokontroler.
Selamat mencoba .. Have a nice day :-)

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

16 May 2019

LED Yang Dikendalikan Lewat Data Serial - Part 1 (Mikrokontroler)

www.niguru.com
Niguru.com | Kamis, 16 Mei 2019 | Mengendalikan rangkaian berbasis microcontroller dari PC (komputer), merupakan pilihan populer saat ini bagi para praktisi elektronika di bidang automatic system control.

Data dari PC dapat dikirimkan secara paralel (lewat port LPT, yang biasanya digunakan untuk printer), atau dikirimkan secara serial (lewat port RS-232, yang dahulu sebelum port PS2 dan kemudian USB populer digunakan sebagai port I/O untuk mouse).

Dalam posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai cara untuk memprogram mikrokontroler agar dapat menerima data dari PC lewat koneksi serial yang memang lebih populer dibandingkan pengiriman data lewat koneksi paralel, dimana data yang dikirimkan tersebut berisi perintah bagi mikrokontroler untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan LED.

Rangkaian yang dipergunakan adalah rangkaian trainer dengan output transistor PNP, dimana untuk praktek kali ini perlu dipasangkan LED (light emitting diode) yang rangkaiannya bisa dilihat pada gambar berikut:

Diagram rangkaian dan programnya adalah sebagai berikut:


www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com


Demikianlah rangkaian berikut program pada rangkaian mikrokontroler untuk menyalakan LED yang dikendalikan dari PC. Penjelasan akan dilanjutkan dengan cara untuk memprogram PC, yang akan dijelaskan pada posting selanjutnya.
Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Selamat beraktivitas .. Have a nice day :-)

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

15 May 2019

Program TIMER Pada Mikrokontroler

www.niguru.com
Niguru.com | Rabu, 15 Mei 2019 | Artikel pada posting kali ini masih berkaitan dengan artikel pada posting sehari sebelumnya, mengenai interupsi (baca: Mengenal Interupsi Pada Mikrokontroler (Atau Juga Pada System Control Lainnya)). Dimana telah dijelaskan pada artikel tersebut bahwa selain interupsi biasa, pada mikrokontroler keluarga MCS-51 juga terdapat interupsi TIMER.

Interupsi timer ini dapat diprogram, untuk berapa lama kemudian sub program interupsi untuk timer dijalankan, misalnya 100 mili detik kemudian, atau 25 detik kemudian, atau bisa berapapun waktu yang sudah diatur dalam program.
Interupsi timer harus diaktifkan dalam program apabila hendak digunakan.



Berikut ini instruksi assembly untuk mengaktifkan TIMER:

www.niguru.com

Demikianlah contoh instruksi assembly untuk mengaktifkan timer. Dalam contoh diatas dipilih Timer0 sebagai penerima interupsi timer. Bila terjadi interupsi maka kedipan LED menjadi lebih lambat dan hal tersebut hanya berlangsung selama 8x kedipan saja.
Selamat mencoba .. Have a nice day :-)

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

14 May 2019

Mengenal Interupsi Pada Mikrokontroler (Atau Juga Pada System Control Lainnya)

www.niguru.com
Niguru.com | Selasa, 14 Mei 2019 | Program yang ditanamkan pada rangkaian system control sesungguhnya dapat dibagi menjadi 3 bagian besar, bila dilihat dari cara pengambilan inputnya.

1. Input terjadwal
2. Input terpantau
3. Input tidak terjadwal dan tidak terpantau

Input yang terjadwal berarti akan datang dan tersedia secara reguler dan periodik, misalnya saja setiap jam, atau setiap menit atau setiap detik, atau bisa juga dalam satuan waktu yang lebih kecil seperti setiap beberapa mikro detik, atau juga bisa juga hanya sekali dalam sehari.



Aplikasi yang menangani input yang datang /masuk secara terjadwal juga akan melakukan pengambilan input secara terjadwal, dengan mengikuti jadwal datang /masuknya input kedalam system control.

Input yang terpantau ini adalah jenis input yang masuknya tidak terjadwal tapi aplikasi menangani dengan melakukan pekerjaan yang serupa dengan scanning terus menerus pada input tersebut. Contoh dari aplikasi dengan jenis input terpantau ini adalah seperti aplikasi latihan yang pernah diposting beberapa hari yang lalu, dimana input dari keypad dipantau terus menerus dan hasilnya ditampilkan ke display 7 segment (baca: Input Keypad Yang Hasilnya Ditampilkan Pada Seven Segment).

Salah satu jenis input lagi yang juga sering dipakai dalam system control adalah input yang tidak terjadwal dan tidak terpantau. Jenis input ini disebut juga dengan jenis input INTERUPSI (= interrupt).
Tanpa disadari oleh para user dalam keseharian menggunakan komputer juga berhadapan dengan peralatan yang menggunakan jenis input interupsi ini, misalnya KEYBOARD, MOUSE dan beberapa peralatan yang dikoneksikan pada port I/O dari komputer, seperti printer dan scanner misalnya.

Interupsi mendapatkan lokasi pin input tersendiri pada setiap system control termasuk pada sistem minimum mikrokontroler. Pada mikrokontroler 89C2051 dan 89CC51 misalnya, tersedia pin INT0 dan INT1, yang keduanya merupakan input bagi interupsi.

Tidak diperlukan pemantauan terjadwal atau terus menerus untuk input yang diberikan pada pin interupsi. Saat interupsi datang maka, mikrokontroler akan menjalankan sebuah sub program interupsi dulu sampai selesai, baru melanjutkan pekerjaan yang tadi ditinggalkan.

Meskipun pin interupsi tersedia, apabila tidak diperlukan boleh saja pin interupsi tidak dipergunakan. Itulah sebabnya pin interupsi pada mikrokontoler juga dapat digunakan sebagai common I/O (I/O biasa), pada 89C2051 dan 89C51, pin INT0 juga dapat difungsikan sebagai P3.2, dan pin INT1 dapat difungsikan sebagai P3.3.

Pada mikrokontroler keluarga MCS-51, terdapat lagi 2 pin interupsi yang dikhususkan untuk mengaktifkan fungsi TIMER yaitu pin interupsi T0 dan T1.
Berbeda dengan interupsi pada pin INT0 atau INT1 yang akan langsung mengaktifkan sub program untuk interupsi, pada interupsi T0 dan T1, sub program interupsi baru akan dijalankan setelah waktu tertentu (bisa diprogram berapa lama waktunya) sudah tercapai, misalnya saja setelah 5 detik sub program interupsi dijalankan.

Demikianlah penjelasan mengenai fungsi dari interupsi pada mikrokontroler yang juga berlaku sama pada system control lainnya.
Semoga penjelasan pada posting kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca sekalian.

Selamat beraktivitas .. Have a nice day :-)

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

13 May 2019

Compiling (Kompilasi) File Teks Berisi Instruksi Program Menjadi File Hexa (.HEX), Untuk Diprogramkan Pada Mikrokontroler

www.niguru.com
Niguru.com | Senin, 13 Mei 2019 | Pada beberapa posting mengenai mikrokontroler (microcontroller), Niguru.com sudah memberikan penjelasan mengenai instruksi assembly untuk mengendalikan LED.

Agar mikrokontroler dapat bekerja sesuai dengan instruksi tersebut maka semua instruksi tersebut harus disimpan kedalam ROM didalam mikrokontroler.

Instruksi harus disimpan dalam bahasa mesin, dan berbentuk file berformat hexadesimal dengan extension .HEX. File inilah yang nantinya diberikan kepada EPROM Programmer.


Ada banyak aplikasi Assembler untuk keluarga MCS-51, salah satu yang cukup populer adalah Cross Assembler. Aplikasi ini juga yang dipergunakan oleh programmer kami di Niguru.com
Berikut ini langkah-langkah untuk menggunakan Cross Assembler:

  1. Tuliskan Instruksi program, dengan MS-Word atau Notepad, simpan dalam format teks (text file) dengan ekstension .A51 (misalnya JAM.A51, DADU.A51, dan lain-lain.). Sebaiknya gunakan Notepad karena lebih sederhana dan tidak terlalu banyak fitur sehingga lebih cocok untuk membuat file teks. 
  2. Buka MS DOS dengan menjalankan Command Prompt yang biasanya terdapat pada Windows Accessories, atau Windows System.
  3. Masuk ke direktori dimana aplikasi Cross Assembler berada. Perintah untuk masuk ke direktori, pada DOS adalah: CD [path lengkap dari direktori tujuan]
  4. Ketik ASEM [nama file tanpa extension .A51], misal: ASEM JAM
  5. Bila terdapat kesalahan, dapat dilihat pada file dengan extension .LST, misal: JAM.LST
  6. Hasil kompilasi ini akan menghasilkan file hexadesimal dengan extension .HEX

Note:
Beberapa EPROM Programmer membutuhkan file .BIN (binary) untuk memprogram mikrokontroler.
Gunakan fasilitas HEX2BIN untuk mengkonversi lagi dari file .HEX menjadi .BIN, perintahnya adalah:
HEX2BIN [nama file hexadesimal, tanpa extension], misal: HEX2BIN JAM

Download Cross Assembler di sini: http://evassmat.com/6kOt

Selamat mencoba .. Have a nice day :-)

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

11 May 2019

Input Keypad Yang Hasilnya Ditampilkan Pada Seven Segment

www.niguru.com
Niguru.com | Sabtu, 11 Mei 2019 | Untuk memberikan input pada suatu electronic control system (sistem pengendali elektronik), keypad masih menjadi pilihan yang banyak digunakan pada mesin industri, terutama mesin industri yang pada panel inputnya tidak dilengkapi dengan keyboard.

Pada posting kali ini Niguru.com akan menjelaskan mengenai cara untuk membuat program untuk menerima input dari sebuah keypad. Dan untuk mengetahui apakah tombol yang ditekan sudah sesuai, hasil penekanan tombol akan ditampilkan pada display 7 segment.


Berikut ini susunan instruksinya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com

Demikianlah penjelasan cara memprogram mikrokontroler, agar dapat mengendalikan keypad dan seven segment. Selamat mencoba .. Have a nice day :-)
www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)

10 May 2019

Counter Dengan Tampilan 7 Segment Yang Dikendalikan Oleh Mikrokontroler

www.niguru.com
Niguru.com | Jumat, 10 Mei 2019 | Meski saat ini sudah banyak jenis display yang memiliki teknologi yang lebih baru dibandingkan 7 segment, seperti LCD dan layar monitor ukuran mini, namun penggunaan 7 segment sebagai media untuk menampilkan data angka, masih belum bisa tergantikan sepenuhnya.

7 segment yang menyala saat bekerja, adalah media penampil ideal untuk peralatan yang harus menampilkan data di area yang memiliki intensitas cahaya yang rendah (redup atau bahkan gelap). Dan meskipun penggunaan daya listriknya tidak seirit LCD namun karena berbahan dasar LED, penggunaan daya listriknya juga relatif rendah.



Kali ini Niguru.com akan menjelaskan cara untuk memprogram 7 segment agar dapat menampilkan data penghitungan maju (up counter). Rangkaian yang digunakan adalah rangkaian yang sudah pernah dibahas sebelumnya, berupa trainer kit yang didalamnya terdapat 6 buah 7 segment (baca: Rangkaian Trainer Untuk Membantu Para Pelajar Dan Praktisi Dalam Mempelajari Kinerja Perangkat Pengendali (Control System Unit), Berikut PCB - Part 2 - 7Segment Dan Keypad)

Berikut ini rangkaian dan instruksi pemrogramannya:

www.niguru.com

www.niguru.com

www.niguru.com


Demikianlah penjelasan mengenai cara memprogram 7 segment agar dapat menampilkan data penghitungan maju. Selamat mencoba .. Have a nice day :-)

www.Niguru.com (Nino Guevara Ruwano)